Balon ku ada lima
rupa - rupa warna nya
hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru
meletus balon hijau,, DORRRR..
hatiku sangat kacau
balonku tinggal empat
ku pegang erat - erat
Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan lagu tersebut bukan?? kalo kita ditanya apa judul lagunya?? pasti jawabannya BALON KU. yuppzz betul sekali kalo jawaban kalian balon ku..
saat nichh kita akan belajar ttg sejarah balon :)).
Sejarah pembuatan balon
Meski mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, referensi tentang balon ternyata sulit ditemukan. Namun menurut
Jean Merlin,
Kaufman, dan
Greenverg (
1994), masyarakat
Aztec-lah yang pertama kali membuat balon. Bahan bakunya
usus besar kucing, dan tujuannya sebagai persembahan bagi
dewa.
Balon berbahan baku bagian tubuh hewan
Namun ada pendapat lain, balon sederhana zaman dulu dibuat dari
kandung kemih hewan yang diisi
air. Kabarnya itu pernah dicatat selama masa
Renaisans (abad XIV - XVI) di
Eropa.
Karena kesulitan itu, tak jarang, kisah dongeng pun jadi acuan. Salah satunya, kisah
"Moby-Dick" (1851) yang menyebut, "
… gas dimasukkan di dalamnya. Ia pun membengkak mencapai ukuran luar biasa, menjadi semacam balon binatang."
Bagian-bagian tubuh binatang, khususnya
kandung kemih,
usus, dan
perut menjadi "bahan" utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan. Bisa fleksibel dibentuk. Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan ukuran yang berbeda pula.
Bagaimana cara membuatnya?
Jean Merlin,
Kaufman, dan
Greenverg menuturkannya begini,
"Bersihkan usus besar dengan hati-hati, baliklah, lalu jahit dengan serat tanaman khusus. Hebatnya, serat ini akan kuat lekat menempel setelah mengering karena dijemur sinar matahari. Hasilnya, 'balon' yang benar-benar kedap udara. Selanjutnya, tiuplah."
Menurut
Jacques Dupin Grouvhard dalam
The Mayanaise Connection, proses pembuatan demikian perlu waktu beberapa hari. Betapa pun dalam pemilihan bahan utama suku
Maya juga menggunakan organ yang sama, meski memilih mengambil dari
anjing atau
keledai.
Balon berbahan baku karet
Bagaimana dengan bahan utama
karet, seperti yang kita kenal sekarang?
The Book of First karya
Patrick Robertson, Bramhall House, NY (1978), menyebut nama
Michael Faraday sebagai pembuat balon karet pertama tahun 1824. Pembuatan balon itu sebenarnya dalam kaitan dengan percobaannya menggunakan hidrogen di
Royal Institution di
London.
"Karet lateks amat elastis. Maka, kantung lateks bisa melar, dinding kantungnya sampai menjadi cukup transparan. Malah, bila diisi hidrogen, ia menjadi ringan dan bisa terbang," ujarnya dalam "
Quarterly Journal of Science" di tahun yang sama.
Cara membuatnya pun sederhana. Dua lembar karet dipotong bulat, ditumpuk, lalu dipres sisinya. Otomatis karet melunak, dan menempel. Bagian dalam antara dua lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket.
Evolusi balon karet sebagai mainan ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama. Pada tahun berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah diperkenalkan oleh produsen perintis karet
Thomas Hancock. Tapi bentuknya berupa satu set alat yang terdiri atas sebotol
karet cair dan
alat tiup. Baru tahun 1847 balon mainan yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat pertama kali oleh
J.G Ingram dari
London. Balon itu bisa disebut
prototipe balon modern.
Perkembangan lebih lanjut
Balon terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya, sehingga tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya modern, karena " … dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon Hevea. Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya dedaunan, karet itu akan menjadi vitamin bagi tanah."
Lalu, muncul
seni "patung" balon dari balon panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah
PD II. Terlebih setelah diproduksi
balon pensil, yang amat langsing.
Mengenai bentuknya balon? Apapun bisa dibuat. Malah di beberapa negara sering digelar kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil
olah kreativitas dan
keterampilan peserta.